Oleh Ustd. Agung Nursidik
Sahabat Pejuang Subuh, hari ini kita akan melanjutkan pembahasan kita tentang kondisi pemuda saat ini. Setelah kita mengetahui tentang potensi dan jati diri pemuda di antaranya yaitu bahwa pemuda adalah kuat, pemuda adalah amanah, pemuda adalah tanggung jawab, pemuda adalah sebagai genarasi pengganti. Maka di saat itulah musuh – musuh Islam dengan berbagai macam cara mereka akan selalu menghancurkan pemuda Islam agar kehilangan potensi dan jati dirinya. Kita harus tau betul apa saja ancaman – ancaman dan tujuan dari musuh – musuh Islam untuk membuat pemuda kehilangan akan jati dirinya. Tujuannya adalah agar mereka tidak tau apa yang sesungguhnya yang terjadi dengan dirinya, ada apa dengan dirinya, hingga berujung kepada kelemahan dan kehancurannya.
Sahabat Pejuang Subuh, hari ini kita akan melanjutkan pembahasan kita tentang kondisi pemuda saat ini. Setelah kita mengetahui tentang potensi dan jati diri pemuda di antaranya yaitu bahwa pemuda adalah kuat, pemuda adalah amanah, pemuda adalah tanggung jawab, pemuda adalah sebagai genarasi pengganti. Maka di saat itulah musuh – musuh Islam dengan berbagai macam cara mereka akan selalu menghancurkan pemuda Islam agar kehilangan potensi dan jati dirinya. Kita harus tau betul apa saja ancaman – ancaman dan tujuan dari musuh – musuh Islam untuk membuat pemuda kehilangan akan jati dirinya. Tujuannya adalah agar mereka tidak tau apa yang sesungguhnya yang terjadi dengan dirinya, ada apa dengan dirinya, hingga berujung kepada kelemahan dan kehancurannya.
وَلَن تَرْضَىٰ عَنكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَىٰ حَتَّىٰ
تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ ۗ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّـهِ هُوَ الْهُدَىٰ ۗ وَلَئِنِ
اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُم بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ مَا لَكَ
مِنَ اللَّـهِ مِن وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ ﴿١٢٠﴾
“ Orang-orang Yahudi dan Nasrani
tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah:
"Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan
sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang
kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” ( QS. 2 : 120 )
Kalau kita melihat ayat di atas sudah
sangat jelas tujuan Yahudi dan Nasrani sebagai musuh Islam adalah, agar kita
masuk dan mengikuti perangkap mereka, ideology mereka, budaya meraka, kebiasaan
mereka dan lain – lain. Mari kita perhatikan, apa saja perangkap – perangkap
meraka :
1. Problematika
Kehidupan Pemuda :
a. Gila hoby dan
bermain game :
inilah perangkap dan ancaman yang sudah banyak terjadi,
bahkan korbannya bukan saja pemuda, tetapi mulai dari anak – anak sampai
dewasa. Ada apa dengan game?. Perhatikanlah beberapa fakta tentang game online
atau Play Station. Lee Seung Seop Tewas oleh Starcraft (2005), Peter
Burkowski (18 th) tewas oleh Arcade, Qiu
Chingwei membunuh temannya karena Dragon Sabre, Shawn Wolley (21 th) bunuh diri
karena everquest, Xiao Yi (13 th) bunuh diri lompat gedung karena War wordcraft.
Seorang pria warga China menghembuskan nafas terakhirnya setelah bermain game
tiga hari berturut-turut tanpa henti. Dilansir melalui Fox News, Rabu
(23/2/3011), pria yang namanya tidak disebutkan itu tidak pernah tidur selama
tiga hari berturut-turut, ia pun tidak makan dan tidak beranjak satu jengkal
pun dari komputernya. Padahal Rasulullah mengingatkan bahwa : “sebagian dari
tanda kebaikan keislaman seseorang adalah : meninggalkan yang tiada manfaat
baginya “ (HR Tirmidzi)
b. Gelombang Trend
Idola
Di jaman globalisasi seperti ini gelombang trend idola sudah
sangat menjamur. Islam tidak melarang setiap umat memiliki panutan atau idola,
tetapi yang di larang dalam Islam adalah jika kita mengidolakan yang bukan
golongannya. Fakta berbicara Antrian Tiket konser Justin Biber di Bogor
mencapai 1 kilometer !. Tiket konser Lady Gaga pada Juni 2012 saat ini - dua
bulan sebelumnya - sudah habis ( 44.000 tiket dengan harga antara Rp 465.000
sampai Rp 2.250.000. ). Padahal Rasulullah mengatakan bahwa : “Barang siapa
menyerupai sebuah kaum, maka dia bagian dari mereka “ (HR Abu Daud).
c. Dunia Coba – Coba
Pada kenyataannya, kondisi pergaulan yang ada saat ini lebih
cenderung mengarah kepada pergaulan bebas, dan coba – coba. Yang menjadi korban
dari dunia ini adalah anak – remaja, sehingga ketika ia dewasa sudah menjadi
pelaku aktif. Di antaranya adalah pacaran, rokok, narkoba, miras dan lain –
lain. Survei berbicara 3 dari 10 pelajar di Indonesia pernah merokok sebelum
usia 10 tahun. 34,58 persen pelajar tingkat SLTA perokok aktif. Survei Badan Narkotika
Nasional (BNN) menunjukkan, prevalensi penyalahgunaan narkoba di lingkungan
pelajar mencapai 4,7 persen dari jumlah pelajar dan mahasiswa atau sekitar
921.695 orang.
d. Mengekor Tradisi
dan Sosial Media
Sudah menjadi tradisi jika kondisi yang ada sekarang anak –
anak muda lebih bangga, enjoy dan senang jika hari – harinya selalu berkerumun
di tempat – tempat belanja modern. Tidak afdol rasanya jika setiap berbelanja
tidak ke swalayan. Karena itu sudah menjadi kebiasaan maka lama – kelamaan bangsa
Indonesia hanya hidup sebagai penikmat produk, bukan sebagai yang menemukan atau menciptakan produk. Lalu ada apa dengan
pacaran? Lalu inikah
hasilnya ?Survei Komnas Anak di 12 Provinsi dengan responden 4500 remaja ( Tahun 2010). 97% remaja SMP dan SMA pernah melihat film
porno. 93,7 % pernah berciuman hingga petting (bercumbu). 62,7 % remaja SMP
sudah tidak perawan. 21,2 % remaja SMA pernah aborsi. Begitu juga dengan
fasilitas social media yang begitu banyak. Semua fasilitas tersebut sangat
mudah didapatkan dengan gratis melalui telepon gemgam yang sudah canggih.
Sosial media seperti FB, Twetter, WA, Instagram sangat mudah di dapatkan. Islam
tidak melarang menggunakan fasilitas tersebut, tetapi Islam hanya menginginkan
menggunakan fasilitas tersebut sebagai kebaikan. Ingatlah bahwa media social akan
menjadi bermanfaat jika yang menggunakan adalah orang yang baik, tetapi media social
akan menjadi tidak baik atau bahkan kejahatan jika yang memakai adalah orang
yang baik.
Maka dari itu wahai pemuda, kenali diri kalian, kenali
potensi kalian. Jangan sampai hidupmu sia – sia dan hancur dengan ketidaktahuan
akan ancaman – ancaman yang merusak dirimu. Wallau alam